Senin, 07 November 2011

9 TAHUN PERJALANAN (Sebuah refleksi-jilid 2)

Istriku…Makin tumbuh cinta kasih ini padamu, bukan cinta romantisme semu namun justru ada perpaduan kasih agape, eros, philia dan storge. Rasanya indah waktu-waktu bersamamu.

... Yang paling aku sadari adalah pertumbuhan karaktermu. Kamu tidak banyak menuntut aku harus berubah tapi kamu menuntut dirimu sendiri untuk berubah. Itu terjadi karena relasimu dengan Tuhan yang dalam, kerelaanmu untuk taat sehingga engkau dengan rela menundukkan diri pada suami. Itu membuatku “tak berdaya’. Aku menuntut diriku untuk berubah. Aku justru merasa bersalah bila melihat hidupmu menderita maka aku berusaha melakukan apa saja yang bisa membuatmu senang.

Selain itu peran kita masing-masing yang dilakukan. Kamu menghormati dan tunduk pada suami, sedangkan aku mengasihi, merawat dan menguduskanmu. Meski belumlah sempurna, tapi itu sudah mengisi hari-hari kita.

Komunikasi kita berkembang meski kadang ada yang masih harus dipelajari lagi. Nikmatnya makan bersama, tidur bersama atau pergi berdua disertai curahan hati. Sering kita bercanda.

Oleh karena itu aku menyimpulkan, yang menopang pernikahan salah satunya adalah pertumbuhan karakter suami istri. Tidak saling menuntut. Dengan demikian, pernikahan rasanya menyenangkan. Betul-betul tim yang saling menopang. Rasa cinta tidak bisa menopang pernikahan karena bisa pasang surut tapi pernikahanlah yang menopang cinta kasih.

Selama kita berelasi, terbongkarlah semua ke”asli’ an kita masing-masing. Itu justru membuat kita menyadari kebutuhan kita untuk mengejar pertumbuhan karakter kita masing-masing dan tidak merasa diri kita saling merasa lebih baik.

Di antara itu semua ada percikan-percikan kecemburuan, merasa tak berarti, merasa tidak adil, kesedihan, diam-diam an dan sebagainya.

Meski sudah 9 tahun, kadang tiba-tiba merasa masih ada keheranan dan belum “membumi” 100 %. Misalnya : lho kita ini menikah ya, lho aku kok satu rumah dengan teman sepelayananku ini ya..dan seterusnya.

Istriku..Ini merupakah refleksi awal dari “perjalanan” kita. Semoga masih ada waktu-waktu refleksi lagi di kemudian hari. Dan yang paling penting kiranya perjalanan ini ke depan makin dapat menggenapi rencanaNya dalam menemani banyak keluarga supaya bertumbuh sebagai musafir-musafir sebagaimana kita ditemani senior-senior kita.

Jam 01.08 dini hari tadi istriku mengirim sms ini :

“Hr ini, 9 thn yll..kita dipersatukan Allah dlm pernikahan kudus. Dan slma 9thn ini, aku melihat Allah setia berkarya dlm pernikahan ini, membuatNya terus berada dlm pemenuhan panggilanNya. Dan hr ini, 9thn pernikahan kita..aku menaikkan syukur kpd Allah utk pernikahan ini, krn sgl perbuatan tanganNya dan berkat2 tak terhitung. Semua kemuliaan bg Allah. Selamat ulang tahun pernikahan suamiku !
I love you pap..aku makin merasakan hidupku menyatu dengan papi. Seluruh keberadaanku makin tak berjarak lg dg papi..ajaibnya kesatuan ini. Terima kasih Tuhan”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar