Senin, 07 November 2011

Pengelana Mencari Cinta (Renungan Batin-2)

Aku seorang pengelana. Betapa kudamba hati ini untuk mencari cinta. Sudah kubayangkan “ah betapa senangnya bila aku punya kekasih”. Tentu aku merasa bangga bila kugandeng seorang idaman hati dihadapan teman-temanku.

Asyiknya bisa makan bakso dan minum es durian bersama-sama meskipun tidak sering-sering. Rasanya dunia milik berdua bila berboncengan kesana kemari, tak pedu...li orang mau bilang apa.

Enaknya bila kekasih bisa ngertiin aku..peduli sama aku…perhatiaaaan banget! Apalagi romantis, sering kirim sms “sudah makan? Jangan lupa makan ya..nanti sakit” atau “aku kangen kamu” atau “sudah bobo?” ah so sweet deh..wah nampaknya hanya dia manusia yang Care ama aku, tidak seperti yang lain. Apalagi ngomongnya nyambung wah mantap deh..

Tapi..

Ini baru khayalanku…apakah aku bisa mendapatkan orang seperti itu ya? Atau jangan-jangan aku hanya mencintai diriku sendiri atau mencintai bayanganku sendiri.

Aku berkelana memang untuk mencari cinta tapi jangan-jangan kekasihku nanti juga seorang pengelana mencari cinta (nampaknya benar).

Lalu bagaimana aku bisa mendapatkan cinta kalau aku dan kekasihku nanti menuntut untuk dicintai. Kapan bisa saling memenuhi cinta kalau kami sendiri kekurangan cinta ?

Aku berpikir dia akan memberi perhatian padaku..mengerti aku tapi realitanya dia juga berpikir begitu. Lalu siapa yang memberi perhatian? Bukankah konflik yang terjadi.

Wah bagaimana seandainya bila aku sudah menjalin kontak fisik, tentu rugi sekali karena sebenarnya hanya ke-egois-an dan nafsu semata yang dipuaskan. Sebenarnya aku memaksamu untuk memuaskanku demikian juga kamu. Tidak ada cinta di sana.

Kalau aku dan kekasihku sama-sama orang terluka bukankah kita pasti akan saling melukai. Kalau kami sama-sama orang yang kehausan perhatian, bukankah kami tidak akan saling memperhatikan.

Maka yang terjadi justru kami akan berkelana lagi mencari cinta yang lain…dan tidak pernah akan menemukan cinta. Hidup kami seperti menggali kolam yang bocor, diisi air berapapun tidak akan bisa menampung.

Yang kubutuhkan adalah cinta dari Sang sumbernya cinta…biarlah mengalir penuh dihidupku. Maka aku tidak lagi berkelana mencari cinta.

Bila aku punya kekasih..maka aku akan mengalirkan cintaNya untuk mencintainya dan tentu saja kekasihku juga sudah penuh dengan cintaNya yang akan mengalir ke hidupku..ah betapa bahagianya. Cintaku dan cintanya berpadu menjadi satu…ah itu yang kurindu

Dini hari, 27 Okt 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar