Rasanya kaget setengah hidup,
hampir tidak bisa dipercaya. Bagai petir di siang bolong. Bagaimana mungkin
seorang cowok yang cakep, pintar dan banyak dikagumi teman-teman cewekku, mau
menyatakan ketertarikannya padaku. Dia mengatakan kalau dia cinta aku…wow so
sweet !!
Siapakah aku ini sehingga dia
terpikat padaku? Bukankah banyak gadis yang lebih cantik, lebih menarik dan
lebih kaya dari aku yang pastinya mereka bersedia jadi pacarnya. Bahkan mereka
itu siap menunggu pinangan cowok itu. Akh mimpikah aku?...
Jujur saja aku juga menjadi salah
seorang pengagumnya meskipun secara diam-diam. Memang sering aku mengangankan
seandainya aku bisa menjadi pacarnya, wah pasti senang rasanya. Sekaligus aku
juga akan bangga apalagi dihadapan teman-temanku, pasti mereka akan iri padaku.
Aku sadar aku punya banyak
kelemahan, menurut penilaianku sendiri sih. Meskipun tidak sedikit
teman-temanku mengatakan aku ini kelihatan lembut, keibuan dan sedikit berwajah
manis. Namun tetap saja aku merasa ada yang kurang di diriku ini. Entah dengan
rambutku yang agak keriting sehingga aku sering ke salon untuk rebonding. Belum
lagi dengan kulitku yang kata ibuku agak hitam dan tinggi badan yang kurang
proporsional membuatku minder. Padahal aku sendiri juga tidak tahu apa salahnya
dengan rambutku yang keriting, kulit hitam dan badan yang pendek. Itu semua
juga sudah ada sejak dari sananya (sejak lahir). Memang mungkin karena aku
sendiri yang bermasalah.
Aku mencoba untuk bertanya kepada
cowok itu kenapa dia menyatakan cintanya kepadaku? Dia tidak menjawab dengan
jelas tapi dia hanya ngomong “suka aja”. Malah dia balik bertanya apa aku tidak
mau jadi pacarnya? Aku hanya senyum, bingung mau ngomong apa. Pikirku dalam hati, pastilah gadis bodoh yang
tidak mau jadi pacarnya. Apalagi yang mau dicari, semuanya sudah baik malah
mendekati sempurna plus paket lengkap lagi.
Saat-saat pertama bersamanya, semuanya terasa menyenangkan. Hari-hari kulewati terasa
begitu cepat. Padahal keinginanku kalau perlu jarum jam tidak bergerak supaya
aku bisa menikmati waktu yang panjang bersamanya. Apalagi ketika dilihat
teman-temanku saat kami bersama, kebanggaanku besar sekali. Banyak teman-teman
yang iri dan bahkan ada yang mengatakan kalau aku menggunakan ilmu pelet supaya
bisa menggaet cowokku itu. Aku cuek saja. Batinku, mungkin aku lebih beruntung
dari kalian.
Bulan demi bulan sudah berlalu
dan tak ada persoalan yang berarti di antara kami. Bahkan aku sudah
mengkhayalkan akan menikah dengannya dan memiliki anak yang banyak. Wow..indahnya.
Namun sungguh tragis nasibku,
ternyata apa yang sudah kubayangkan indah-indah pada masa nanti semuanya musnah
dan hancur berantakan. Ternyata selama ini cowokku telah menipuku dan ia ternyata
tidak sungguh-sungguh mencintaiku.
Beberapa waktu yang lalu aku
melihatnya bersama seorang gadis dan bergandengan tangan di suatu mall. Sebenarnya
aku mau menegurnya saat itu tapi aku takut kalau aku tidak bisa mengendalikan
emosiku dan malu dilihat orang banyak. Namun esoknya memang dia jujur mengatakan
bahwa gadis itu adalah pacarnya dan ia sudah tidak menyukaiku lagi.
Lalu aku dulu dianggap apa? Apakah
aku hanya sebagai barang mainan saja yang bisa diperlakukan seenaknya. Apabila dibutuhkan
disayang tapi kalau sudah bosan dibuang? Bukankah kamu dulu menyatakan cinta
padaku. Lalu apa artinya itu semua?
Mantan cowokku itu menjawab
dengan entengnya : lho aku cinta kamu itu tidak berarti aku akan menyerahkan
hidupku padamu..jadi hidupku memang bukan untukmu. Lalu dia pergi. Gubrak !!
aku pingsan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar