Selasa, 15 Mei 2012

Aku cinta kamu (Renungan Batin – Muda&Mudi)


 Rasanya kaget setengah hidup, hampir tidak bisa dipercaya. Bagai petir di siang bolong. Bagaimana mungkin seorang cowok yang cakep, pintar dan banyak dikagumi teman-teman cewekku, mau menyatakan ketertarikannya padaku. Dia mengatakan kalau dia cinta aku…wow so sweet !!
Siapakah aku ini sehingga dia terpikat padaku? Bukankah banyak gadis yang lebih cantik, lebih menarik dan lebih kaya dari aku yang pastinya mereka bersedia jadi pacarnya. Bahkan mereka itu siap menunggu pinangan cowok itu. Akh mimpikah aku?...
Jujur saja aku juga menjadi salah seorang pengagumnya meskipun secara diam-diam. Memang sering aku mengangankan seandainya aku bisa menjadi pacarnya, wah pasti senang rasanya. Sekaligus aku juga akan bangga apalagi dihadapan teman-temanku, pasti mereka akan iri padaku.
Aku sadar aku punya banyak kelemahan, menurut penilaianku sendiri sih. Meskipun tidak sedikit teman-temanku mengatakan aku ini kelihatan lembut, keibuan dan sedikit berwajah manis. Namun tetap saja aku merasa ada yang kurang di diriku ini. Entah dengan rambutku yang agak keriting sehingga aku sering ke salon untuk rebonding. Belum lagi dengan kulitku yang kata ibuku agak hitam dan tinggi badan yang kurang proporsional membuatku minder. Padahal aku sendiri juga tidak tahu apa salahnya dengan rambutku yang keriting, kulit hitam dan badan yang pendek. Itu semua juga sudah ada sejak dari sananya (sejak lahir). Memang mungkin karena aku sendiri yang bermasalah.
Aku mencoba untuk bertanya kepada cowok itu kenapa dia menyatakan cintanya kepadaku? Dia tidak menjawab dengan jelas tapi dia hanya ngomong “suka aja”. Malah dia balik bertanya apa aku tidak mau jadi pacarnya? Aku hanya senyum, bingung mau ngomong apa.  Pikirku dalam hati, pastilah gadis bodoh yang tidak mau jadi pacarnya. Apalagi yang mau dicari, semuanya sudah baik malah mendekati sempurna plus paket lengkap lagi.
Saat-saat pertama bersamanya, semuanya terasa  menyenangkan. Hari-hari kulewati terasa begitu cepat. Padahal keinginanku kalau perlu jarum jam tidak bergerak supaya aku bisa menikmati waktu yang panjang bersamanya. Apalagi ketika dilihat teman-temanku saat kami bersama, kebanggaanku besar sekali. Banyak teman-teman yang iri dan bahkan ada yang mengatakan kalau aku menggunakan ilmu pelet supaya bisa menggaet cowokku itu. Aku cuek saja. Batinku, mungkin aku lebih beruntung dari kalian.
Bulan demi bulan sudah berlalu dan tak ada persoalan yang berarti di antara kami. Bahkan aku sudah mengkhayalkan akan menikah dengannya dan memiliki anak yang banyak. Wow..indahnya.
Namun sungguh tragis nasibku, ternyata apa yang sudah kubayangkan indah-indah pada masa nanti semuanya musnah dan hancur berantakan. Ternyata selama ini cowokku telah menipuku dan ia ternyata tidak sungguh-sungguh mencintaiku.
Beberapa waktu yang lalu aku melihatnya bersama seorang gadis dan bergandengan tangan di suatu mall. Sebenarnya aku mau menegurnya saat itu tapi aku takut kalau aku tidak bisa mengendalikan emosiku dan malu dilihat orang banyak. Namun esoknya memang dia jujur mengatakan bahwa gadis itu adalah pacarnya dan ia sudah tidak menyukaiku lagi.
Lalu aku dulu dianggap apa? Apakah aku hanya sebagai barang mainan saja yang bisa diperlakukan seenaknya. Apabila dibutuhkan disayang tapi kalau sudah bosan dibuang? Bukankah kamu dulu menyatakan cinta padaku. Lalu apa artinya itu semua?
Mantan cowokku itu menjawab dengan entengnya : lho aku cinta kamu itu tidak berarti aku akan menyerahkan hidupku padamu..jadi hidupku memang bukan untukmu. Lalu dia pergi. Gubrak !! aku pingsan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar