Senin, 02 Januari 2012

Memberi uang saku (Renungan Batin – Orang Tua & Anak - 10)


Hari ini anak kami yang sulung, Marvel mendapat uang saku. Ketika kami memberitahukan hal ini, wajahnya kelihatan senang. Dia memang sudah lama meminta uang saku karena teman-teman kelasnya ada yang membawa uang saku. Tapi kami baru memberikan uang saku hari ini di semester ke 2 dan saat dia kelas 3.

Tentu ada pertimbangan yang kami punya kapan, berapa dan mengapa harus memberi uang saku kepada anak-anak kami. Apalagi selama ini setiap mereka sekolah, kami selalu membekali dengan makanan entah itu nasi atau roti atau jajanan lainnya.

Kamipun juga mendoakan supaya Tuhan menolong kami agar kami tidak salah dalam membuat keputusan, karena hal ini merupakan sesuatu yang baru bagi kami sebagai orang tua dalam hal memberi uang saku.

Dulu ketika saya masih menjadi anak-anak, ibu saya memberi uang saku ketika saya SD sejak saat itu saya tidak diberi bekal lagi. Dengan uang saku itu saya bisa membeli makanan ketika istirahat tapi juga bisa untuk membeli mainan.

Pertimbangan kami memberi uang saku, karena di semester lalu di kelas Marvel ada pelajaran tentang mengatur keuangan dan menyinggung tentang uang saku. Marvel merasa sudah mendapat pengetahuan tentang uang dan apa fungsinya lalu dia merasa sudah pantas menerima uang saku.

Namun kami lebih memperhatikan bahwa dia sudah bisa mengetahui apa itu uang, kegunaaannya dan nilainya. Selain itu kami juga ingin mengajar dia untuk mengelola uang bagaimana cara dia menggunakan uang sakunya. Biarlah dia belajar mengontrol diri dalam hal keuangan mulai dari jumlah nominal kecil supaya nanti dia bisa mengelola dalam jumlah yang makin bertambah. Selain itu memberi dia kesempatan untuk memprioritaskan mana yang harus dia beli dan mana yang tidak perlu.

Kami katakan kepada dia maksud memberikan uang saku dan bisa digunakan untuk apa saja. Yang pertama, uang saku itu dipakai untuk memberikan persembahan perpuluhan kepada Tuhan. Kami mengajar supaya sejak kecil dia sudah memberikan persembahan untuk pekerjaan Tuhan.

Yang kedua, uang saku itu bisa dipakai untuk menabung untuk kebutuhannya pribadi yang nominalnya besar dan ia belajar sabar untuk mendapatkan itu dan menguasai diri supaya bisa menabung. Sebelumnya dia bisa membeli sepeda dengan uang tabungannya sendiri. Uang itu telah ditabung cukup lama, salah satunya dari hadiah lomba mewarnai.

Yang ketiga, dia dapat menggunakan uang saku untuk beli jajan bila diperlukan dan menolong temannya yang mungkin tidak membawa bekal dari rumah. Sering kadang di kelasnya, dia dan teman-temannya berbagi makanan atau mainan. Biarlah ini juga melatihnya menjadi orang yang mudah berbagi kepada orang yang membutuhkan.

Kami memberikan per hari dengan jumlah nominal yang wajar supaya dia belajar mengelola dengan jumlah yang belum terlalu besar dan pada waktu yang tidak panjang. Kelak pada saatnya bila sudah terlatih, maka pemberian uang saku akan diberikan per minggu dan per bulan demukian seterusnya dan jumlahnya akan mengikuti perkembangan usia dan kebutuhannya.

Kami juga akan mengevaluasi secara bertahap apakah maksud pemberian uang saku ini mencapai apa yang kami harapkan atau tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar